Gardakatulistiwa.com,SURABAYA – Suasana Kota Surabaya dipastikan semakin meriah dalam rangkaian Hari Juang Polri 2025 yang memasuki puncak pada Kamis (21/8/2025).
Mulai Senin (18/8/2025) hingga Kamis (21/8/2025), masyarakat disuguhkan berbagai atraksi kirab drumband dan parade kendaraan yang melintasi sejumlah ruas jalan utama.
Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan menuju puncak peringatan Hari Juang Polri yang dipusatkan di Monumen Perjuangan Polisi Istimewa, Jalan Polisi Istimewa, Surabaya.
Parade dimulai dari Polrestabes Surabaya jajaran Polda Jawa Timur, kemudian melintasi Jalan Veteran, Jalan Pahlawan, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Urip Sumoharjo, hingga Jalan Darmo.
Rute berakhir di depan Monumen Polisi Istimewa yang merupakan simbol perjuangan sejarah Polri.
Hadirnya pasukan drumband dan barisan kendaraan dipastikan menjadi daya tarik masyarakat Surabaya.
Ribuan warga diperkirakan akan menyaksikan momen bersejarah ini di sepanjang jalur yang dilalui parade.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan bahwa peringatan Hari Juang Polri tahun 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menggali kembali api perjuangan yang diwariskan para pahlawan kepolisian bersama rakyat di Surabaya.
"Di Hari Juang Polri ini juga merupakan momentum meneladani perjuangan para Pahlawan Kepolisian dalam merebut Kemerdekaan RI," kata Kombes Abast.
Kombes Pol Abast menerangkan dalam sejarahnya, kepolisian memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masa pertempuran Surabaya tahun 1945.
"Peristiwa heroik itu menjadi tonggak lahirnya Polisi Indonesia yang setia berjuang bersama rakyat kala itu," kata Kombes Abast, Kamis (21/8/25).
Kombes Pol Abast mengatakan salah satu peristiwa penting yang menjadi penanda perjuangan kepolisian adalah pengibaran bendera Merah Putih oleh Negolan, seorang laskar rakyat Dinoyo.
"Aksi ini memicu semangat perlawanan rakyat Surabaya terhadap bangsa penjajah,"kata Kombes Abast.
Kala itu, M. Yasin yang menjabat sebagai komandan pasukan Polisi di bawah pimpinan Jepang, memimpin operasi pembongkaran senjata.
Senjata tersebut kemudian dibagikan kepada laskar rakyat dan pasukan Polisi Istimewa yang resmi menjadi Polisi Indonesia pada 21 Agustus 1945.
“Keberanian Polisi bersama rakyat Surabaya menjadi bukti nyata bahwa semangat juang tidak bisa dibendung," terang Kombes Abast.
Pada pertempuran Surabaya 1945 banyak anggota kepolisian dan rakyat gugur namun semangat mereka tidak pernah padam.
“Peristiwa bersejarah ini adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk tidak gentar menghadapi tantangan, meski dengan keterbatasan sekalipun," ungkap Kombes Abast.
Meski tidak dilakukan penutupan jalan total, Ditlantas Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dalam kegiatan peringatan Hari Juang Polri berupa pengalihan arus di beberapa titik.
"Tidak ada penutupan arus dan rekan - rekan dari Ditlantas Polda Jatim dan Satlantas Polrestabes Surabaya akan melakukan pengalihan arus lalu lintas," kata Kombes Abast.
Bagi pengguna jalan dari Selatan ke Utara akan melihat situasi di lapangan.
"Jika ada peresmian monumen patung M. Yasin, dari Darmo yang menuju Utara akan dibelokkan ke Jalan Mojopahit,”terangnya.
Masyarakat pun diimbau untuk menyesuaikan perjalanan, menggunakan jalur alternatif, serta berangkat lebih awal agar terhindar dari kemacetan di sekitar lokasi kegiatan. (St)
0 Komentar